8/26/2011

Tetap Waspada Tipu Daya Setan/Iblis

Wahai saudaraku beberapa hari lagi kita akan memperingati Hari Raya Iedul Fitri, berarti puasa Ramadhan kita pun tinggal beberapa hari lagi. Marilah kita saling mengingatkan agar ibadah kita tetap lancar dan tak terpengaruh oleh godaan/rintangan setan maka ada baiknya jika kita mengingat kembali tipu daya setan dalam menggoda manusia, sehingga menjadi tersesat. Hal ini perlu bagi kita untuk berjaga-jaga, untuk waspada sehingga semua amal ibadah kita tetap terjaga dari tipu-daya dan godaan setan terkutuk.

Sesungguhnya ada tujuh macam tipuan dan ajakn setan. Tujuh tipuan/ajakan setan tersebut adalah sebagai tersebut:

1}. Setan melarang manusia agar taat kepada allah. Namun bagi orang-orang yang mendapat perlindungan dari allah tak akan mau dan menggubris ajakan tersebut, bahkan orang beriman akan berkata : "Aku membutuhkan sekali pahala dari allah. Oleh sebab itu aku harus mempunyai bekal dari dunia kehidupan untuk kehidupanku kelak di akhirat".

2}.Setan mengajak manusia untuk mengakhiri amal taat. Seolah-olah setan berkata,: "Taubat nanti saja kalau sudah tua. Selagi mudah turuti hawa nafsu mengejar kenikmatan. agar hidupmu terasa sempurna". Akan tetapi bagi orang yang mendapat perlindungan allah dan mendapat hidayah akan berkata demikian. "Waktu kematianku bukan berada pada kekuasaanku. Jika aku menunda amal baikku sekarang, untuk hari esok, lalu amalan untuk esok kapan dapat kukerjakan, padahal setiap waktu ada jatahnya amal sendiri".

3}. Setiap saat setan mendorong manusia agar tergesa-gesa mengerjakan amal baik. seolah-olah setan berkata: "Cepat-cepatlah beramal,belomba-lomba agar engkau dapat mengumpulkan amal yang lebih banyak".
Namun bagi orang yang beriman berkata,:Amaln yang sedikit tetapi sempurna akan lebih baik dibandingkan amal banyak tetapi tidak semurna. Sifat tergesa-gesa dalam mengerjakan amalan hanya membuat cacat saja".

4}.Setan menanamkan sifat riya dengan memerintahkan agar manusia mengerjakan amalan baik dengan sempurna. Kalau tidak sempurna nanti di celah orang. Namun bagi orang mendapat petunjuk dan di pelihara oleh allah tak akan menggubris perintah tersebut, mungkinkah berkata: "Amaln yang kulakukan. meskipun di cela oleh manusia bukan masalah bagiku, yang penting allah menilai baik.

5}.Setan menanamkan perasaan dalam hati manusia yang biasa beramal baik. Seolah-olah membisikan kata-kata: "kau beramal shalih, derajatmu benar-benar tinggi, kau sempurna, cerdik dan mulia". Padahal sesungguhnya kemuliaan, keagungan dan kesempurnaan itu hanyalah milik allah, bukan milik kita dan tentang kita beramal shalih itu pun berkat iji dan kekuasaannya, sama sekali tak berharga amalanku ini di bandingkan dosa-dosaku".

6}. Jika jalan nomor lima itu gagal maka setan mengajukan tipuan yang lebih hebat lagi dan lebih halus lagi, saking halus dan hebatnya, maka orang banyak yang tak menyadari kalau itu tipuan. Setan membisikan kata-kata demikian: "Bersungguh-sungguhlah engkau beramal dengan sir, jangan sampai di ketahui manusia sebab hanya allah yang akan menampakan amalanmu di depan manusia. Dan akhirnya dengan sendirinya manusia akan tahu kalau kau adalah tukang beribadah dan berhati ikhlas". Betapa cerdiknya setan, secara halus sekali ia menanamkan sifat riya kepada manusia yang beribadah.
Akan tetapi bagi orang yang bermata hati tajam, di pelihara allah dan yang mendapat hidayah, tentu akan membantah kepada syatan demikian. "Wahai setan terlaknat, engkau tak henti-hentinya menggoda dan merusak amal baikku dengan berbagi rayuan, tipuan yang manis tapi berbisa. Dan kini seolah-olah engkau berlagak memberi nasehat untuk memperbaiki amalku, padahal sesungguhnya di balik itu kau punya tujuan busuk untuk merusaknya. Aku ini hamba allah, dan allah jualah yang menjadikan diriku. Jika allah berkehendak menampakan amalanku atau menyembunyikan; membuat aku mulia atau hina itu bukan urusan manusia dan juga bukan setan".

7}. Jika gagal dengan kiat tersebut diatas maka ia membisikan godaan dan rayuan lagi kepada manusia: "Mengapa engkau bersusah payah untuk beribadah, jika allah memberi ijin dan menetapkan dirimu menjadi makhluk bahagia di hari kiamat, tentu kau akan bahagia. walaupun kau bersusah payah beribadah, tetapi jika tuhan tidak mengijinkan kau bahagia kelak di akhirat, hidupmu akan menderita, sia-sia amal ibadahmu". Tetapi bagi orang yang keimanannya di pelihara oleh sang maha khaliq, akan berkata : "Aku ini hamba allah, mempunyai kewajiban untuk berbakti dan beribadah serta menjalankan perintahnya dan menghindariapa apa yang di larang. Soal keadaanku dan nasibku kelak di akhirat, itu urusan dan wewenangNya".

Kesimpulan:
Oleh sebab itu wahai saudaraku, semoga allah memberi rahmat dan hidayahNya kepada kita sekalian dalam urusan beramal shalih. serta telah engkau baca uraian di atas, sesungguhnya beribadah itu banyak rintangan, berbagai cara dan rayuan setan di lancarkan. jika kita tidak berhati-hati, tentu saja akan terkecoh dan akhirnya akan terjerumus juga ke lembah kesengsaraan. Oleh sebab itu, janganlah bosan-bosannya berdzikir dan memohon perlindungan allah dari godaan setan yang terkutuk.